Lite, blogOMKL. Sebagai
bagian dari pembentukan kepribadian serta untuk meningkatkan pengetahuan
tentang kesehatan, remaja dan orang muda se-kecamatan Adonara Tengah diundang
berpartisipasi dalam kegiatan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) tentang
kesehatan reproduksi remaja. Kegiatan ini berlangsung pada Rabu (16/7)
bertempat di balai desa Kenotan, Adonara Tengah.
Ikut
terlibat pada kegiatan ini sejumlah anggota OMK dari sejumlah stasi. Tampak
hadir sejumlah perwakilan dari OMK stasi Klibang, Papilawe, Lamawolo, dan stasi
pusat Likot. Turut terlibat juga kelompok karang taruna, remaja masjid, utusan
dari pelajar sekolah menengah juga wakil dari perangkat desa-desa se-kecamatan
Adonara Tengah.
Mery
Weran, pengurus OMK paroki menyebutkan bahwa kegiatan ini sudah ada dalam
program pengurus. "Kegiatan ini telah masuk dalam program pengurus.
Sedianya kita lakukan secara mandiri sebagai OMK, tetapi pelaksanaannya,
seperti hari ini, kita jalankan sebagai bagian dari orang muda di wilayah
kecamatan," ungkapnya.
Laporan
panitia menyebut kegiatan ini dilaksanakan untuk membentengi remaja dengan
edukasi tentang seks. Globalisasi komunikasi dan informasi, ungkap mereka,
menyebabkan munculnya sejumlah perilaku yang menyimpang. Ini terjadi karena
gagalnya adaptasi nilai. Nilai-nilai yang baru kadang bertentangan dengan yang
sudah ada., seperti gejala pergaulan bebas, perilaku seks pranikah, aborsi dan
miras.
Narasumber
dari BKKBN membawa materi tentang kesehatan reproduksi. Ia mengungkapkan bahwa
tanpa adanya pengetahuan yang memadai, banyak remaja beresiko mengalami kasus
infeksi alat reproduksi bahkan sampai berujung kematian. Kasus kematian seperti
ini dijumpai pada kelahiran dengan ibu di usia terlalu muda atau tidak
dipersiapkan dengan baik.
Menurut
pemateri, sebelum memasuki rumah tangga baru, para remaja harus dipersiapkan
dengan pengetahuan yang cukup. Ini akan berdampak positif bagi ketahanan
keluarga. Tingkat pengetahuan remaja yang cukup akan berdampak positif. Begitu
pula, adanya persiapan ini diharapkan berdampak pada pendewasaan usia
perkawinan.
Sementara
itu, dari puskesmas Adonara Tengah dibawakan materi tentang penyakit menular
seksual. Di antaranya HIV/AIDS di mana data dari Komisi Penanggulangan AIDS
(KPA) Flores Timur menyebut di Adonara Tengah terdapat beberapa kasus.
Selain
dua pemateri di atas, ada satu lagi materi yang dibawakan oleh kepala bidang
keluarga berencana dan pemberdayaan perempuan. Ia membawakan materi tentang
posisi perempuan di lingkungan adat Lamaholot yang masih kental diwarnai dengan
budaya patriakal.
Kegiatan
selama satu hari ini pelaksanaannya didasarkan pada DPA pemberdayaan peerempuan
dan keluarga berencana kabupaten Flores Timur. Kegiatan dibuka oleh camat
Adonara Tengah. (smpt)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar