Kalender Liturgi

Rabu, 05 Februari 2014

Mari Cinta Lingkungan





Gambar: blog.taigacompany.com

Cinta lingkungan? Ayo! Siapa takut?

Yupz, itulah yang dikatakan oleh teman-teman kita dari OMK tetangga kita, Paroki Waiwerang. Kamis kemarin, mereka rame2 menuju Lamakukung. Mendaki bukit? Tentu. Tapi tidak itu saja. Mereka juga melakukan penghijauan di lokasi kebun stasi Lamakukung, mengadakan katekese dengan teman-teman OMK separoki, juga merayakan pesta pelindung. Simak ya!



Kegiatan dua hari tersebut memang jadi agenda yang ditunggu-tunggu oleh teman2 kita ini. Jadi, sejak Kamis (30/01) hingga Jumad (31/01), OMK dari stasi-stasi separoki Waiwerang ramai-ramai mengunjungi Lamakukung.  Kegiatan ini merupakan tahapan pelaksanaan program yang disusun setahun yang lalu sekaligus memperingati pesta pelindung OMK Waiwerang, St. Yohanes don Bosco.
Ada OMK dari empat lingkungan di stasi pusat Waiwerang yang ikut, dengan titik berkumpul di halaman gereja Kristus Raja. Berangkat usai jam sekolah/kantor atas permintaan  sejumlah besar peserta. Esoknya kebetulan hari libur alias tanggal merah. Cuaca yang tidak bersahabat karena hujan tidak menurunkan semangat juang mereka. Sebagian besar peserta berkendaraan mobil pick up bersama dengan teman-teman dari stasi Kampung Baru. Sementara itu, peserta dari Lewonara telah lebih dahulu meluncur.
Tiba di sana, peserta terlebih dahulu bersiap diri untuk ibadat esok harinya. Latihan koor dan persiapan liturgi. Dikoordinir oleh Bung Laus selaku ketua II. Tiba juga teman-teman dari stasi Bloto dan Lamabolang. Peserta kemudian disebar ke penginapan di rumah umat stasi Lamakukung yang terdiri dari tiga KBG itu. Petang harinya, mereka berkumpul untuk katekese di masing-masing KBG. Malamnya memang hujan. PLN padam sehingga harus berpenerangkan lampu pelita dan lilin. Tantangan itu tidak menyurutkan langkah teman-teman kita. Di KBG 3 St. Aloysius, katekese dipimpin oleh Bung Nusantara ‘Fajar Band’ Bahy.  Dengan banyak improvisasinya, katekese berlangsung hidup. Begitu pula di dua KBG lain dengan fasilitator masing2.
Meski malam sebelumnya ada katekese, pagi-pagi jelang jam enam peserta telah dibangunkan dari rumah ke rumah untuk sesegera mungkin ke lokasi. Masing-masing dari rumah tempat menginap dengan bawaannya masing-masing. Parang, tofa, dan karung. Segera menuju ke lokasi kebun bibit rakyat dan mengisi lima buah  bibit pohon mahoni dan bergerak sejauh sekitar dua kilometer ke arah barat mendekati stasi Bloto. Di sanalah lokasi penghijauan, langgar dua sungai kecil dan melewati medan terjal.
Banyak peserta yang mengira kegiatan tidak jalan karena cuaca mendung dan sesebentar hujan. Ternyata tidak. Romo Ben dan dua Suster Theresia Kanak-Kanak Yesus telah memimpin barisan pelopor yang berangkat pagi-pagi.  Alhasil, semua peserta mau tidak mau harus ikut bergerak.
Lebih dari seratus anakan mahoni ditanam setelah rerumputan dibersihkan. Saat sedang bekerja, hujan turun sehingga harus mencari daun lebar untuk berteduh. Tapi syukur, hujan hanya sejenak sehingga kegiatan penanaman dapat dilanjutkan. Kegiatan penanaman mahoni di lokasi ini sebelumnya pernah juga dilakukan teman-teman kita dari Paroki San Juan Lebao pas temu akbar OMK Oktober lalu.
Acara puncak berlangsung dengan mempersembahkan perayaan ekaristi di kapela St. Albertus Magnus usai kegiatan penghijauan. Koor dengan iringan musik meriah dilantunkan di stasi perbukitan ini. Setelah itu, ada penutupan dalam dengan acara budaya di kantor desa Dawata’a hingga mengucapkan sayonara sore harinya.
Romo Ben yang ikut serta mengungkapkan kepuasannya atas terselenggaranya kegiatan dengan baik. Dikatakannya, bahwa acara katekese yang dibawakan dengan tema “OMK Terlahir dari Keluarga dan Diutus ke Tengah Dunia” dengan sengaja diserahkan kepada masing-masing OMK untuk membawakannya secara mandiri. Dan menurutnya, itu berlangsung dengan baik.
Hadir pula dalam misa ini Kapolsek Adonara Timur, seksi KKM (Kerasulan Kaum Muda) Paroki Kristus Raja. (Smpt)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar